PLN Buka Keran Kerja Sama Penyediaan SPKLU di Bali
Ajak Masyarakat Bersinergi Hidupkan Electrifying Lifestyle
Foto: I Putu Kariana, Manager PLN UP3 Bali Selatan saat memberikan keterangan pers (baju putih) didampingi Manager Komunikasi & TJSL PLN UID Bali, I Made Arya, Selasa (15/11/2023). (Hms PLN Bali)
Denpasar | barometerbali – PT PLN (Persero) memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berkolaborasi bersama-sama mengkampanyekan program Electrifying Lifestyle guna mendukung tercapainya Net Zero Emission (NZE) 2060.
Hal ini diwujudkan melalui pengembangan berbagai skema kerja sama oleh PLN dalam penyediaan infrastruktur kendaraan listrik bagi masyarakat yakni Stasiun Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Tujuan besarnya adalah untuk menekan emisi karbon yang menjadi salah satu penyebab perubahan iklim dan naiknya temperature permukaan bumi.
Hal ini disampaikan I Putu Kariana, Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bali Selatan saat pertemuan rutin media, Rabu (15/11).
Kariana mengatakan untuk menekan emisi karbon tak hanya dapat diterapkan melalui pemakaian energi baru terbarukan di sektor industri saja, tetapi masyarakat bisa berperan dalam kegiatan sehari – hari dengan electrifying lifestyle.
“Kita harus sama-sama dalam rangka menekan karbon menuju Net Zero Emission 2060, tentu dari masyarakat juga harus ikut melakukan transformasi dengan beralih menggunakan energi dari fosil ke listrik,” katanya.
Ia menjelaskan PLN memegang peranan penting dalam memberikan kemudahan bagi pengguna kendaraan listrik antara lain dengan menyiapkan infrastrukturnya.
“PLN saat ini mengembangkan 2 model bisnis SPKLU kemitraan antara lain Skema 2 yakni PLN sebagai penyedia platform sedangkan Mitra sebagai penyedia charging station dan lahan. Kemudian Skema 3, PLN sebagai penyedia platform sedangkan Mitra 1 sebagai penyedia lahan dan Mitra 2 sebagai penyedia charging station,” jelas Kariana.
Platform yang disediakan PLN berupa aplikasi terintegrasi dengan PLN Mobile yakni Charge.In, sehingga penggunaan energi listrik yang terjual dapat diukur secara akurat.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pembagian revenue yang diperoleh dari transaksi di SPKLU akan didasarkan pada komposisi investasi dari masing – masing pihak.
“Diharapkan dengan adanya skema kerja sama yang dikembangkan ini dapat mengajak masyarakat bisa ikut serta bersinergi, karena keterlibatan berbagai pihak dapat mempercepat transformasi penggunaan kendaraan listrik khususnya di Bali,” ucapnya.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, I Wayan Udayana mengatakan hingga saat ini skema kerja sama pembangunan SPKLU ini telah diterapkan di Bali.
“Tercatat hingga kini PLN telah bekerja sama dengan 3 mitra untuk memperbanyak jumlah SPKLU di Bali dengan mayoritas berada di kawasan Bali bagian selatan khususnya di lokasi – lokasi yang berdekatan dengan tempat wisata,” jelasnya.
Udayana berharap angka ini dapat terus bertumbuh untuk memberikan kenyamanan bagi pemilik kendaraan listrik di Bali serta mampu memotivasi calon pemilik kendaraan listrik untuk segera beralih menggunakan kendaraan yang lebih ramah lingkungan ini. (213)
Editor: Ngurah Dibia