Monday, 21-04-2025
Pemerintahan

Ketua TP PKK Ny Sagung Antari Jaya Negara Buka Sarasehan Banten Ngesanga

Rangkaian Kasanga Festival Kota Denpasar Caka 1946/2024

Foto: Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara didampingi Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa membuka Sarasehan Banten Ngesanga ditandai dengan pemukulan kulkul, di kawasan Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar, Minggu (3/2/2024). (Sumber: BB/ayu/hmsdps)

Denpasar | barometerbali – Pasikian Yowana Kota Denpasar bersinergi dengan TP. PKK Kota Denpasar menggelar Sarasehan Banten Ngesanga serangkaian Kasanga Festival di Kawasan Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar, Minggu (3/3). Kegiatan yang menyasar Ketua TP. PKK Desa/Kelurahan se-Kota Denpasar ini dibuka langsung Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara di dampingi Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa ditandai dengan pemukulan kulkul.

Dimana, kegiatan ini menghadirkan narasumber dari akamedisi yang kompeten yakni Dr. Drs I Nyoman Sudanta M.Si dan Prof Dr Ida Ayu Komang Arniati, M.Ag. Dalam kesempatan yang sama, Ketua TP. PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara di dampingi Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa juga menyerahkan piagam penghargaan kepada narasumber dan penyanyi cilik.

Ketua TP. PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara mengapresiasi kegiatan Sarasehan Banten Ngasanga yang diselenggarakan oleh Pasikian Yowana Kota Denpasar. Dimana, melalui kegiatan ini diharapkan akan mampu memberikan pencerahan dan penguatan tentang makna dan filosofi banten kasanga.

“Tentunya melalui kegiatan ini dapat meningatkan tatwa kita sebagai umat Hindu dalam memaknai filosofi makna upakara yang dapat menjadi salah satu langkah dalam peningkatan sradha serta penguatan nilai agama bagi masyarakat Hindu secara umum,” ujarnya

Ketua Panitia sekaligus Ketua Yowana Kota Denpasar AA MD Angga Harta Yana mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi bebantenan. Selain itu kegiatan ini juga untuk memberikan pengetahuan tentang filosofi makna upakara atau banten itu sendiri. Hal ini mengingat dalam era globalisasi semuanya serba beli, tapi makna dan tujuan dari banten itu tidak diketahui.

“Kegiatan ini diharapkan dapat mengedukasi dan memberikan wawasan yang lebih ibu ibu pada khususnya yang selalu berkecimpung dengan bebantenan. Semoga banten yang dihaturkan dapat dipahami maknanya,” harapnya. (213)

Editor: Ngurah Dibia

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button