Sekolah Perempuan Srikandi Dauh Puri Kaja Terima Kunjungan Australia’s Ambasador for Gender Equality
Ket foto: Rombongan Australia’s Ambasador For Gender Equality yang diterima langsung oleh Perbekel Desa Dauh Puri Kaja, I Gusti Ketut Sucipta di kantornya, Sabtu (27/9). (Sumber: barometerbali/Win)
Denpasar | barometerbali – Sekolah Perempuan Srikandi Desa Dauh Puri Kaja menjadi tempat yang dikunjungi oleh Australia’s Ambasador For Gender Equality, untuk mengetahui bagaimana kiprah lembaga non formal tersebut dalam mengayomi dan memberdayakan para perempuan.
Rombongan Australia’s Ambasador For Gender Equality ini diterima langsung oleh Perbekel Desa Dauh Puri Kaja, I Gusti Ketut Sucipta di kantornya, Sabtu (27/9).
Pada kesempatan itu turut hadir pula, Bunda Literasi Kecamatan Denpasar Utara, Ny. Primawati Yuswara, Bunda Literasi Desa Dauh Puri Kaja, beberapa perwakilan dari Lembaga Kapal Perempuan, Yayasan Bali Sruti, Sekolah Perempuan Perwakilan Lombok, Sekolah Kartini Desa Dangin Puri Kangin, dan beberapa pihak terkait lainnya.
Dalam keterangannya, Perbekel Desa Dauh Puri Kaja, I Gusti Ketut Sucipta mengatakan, kunjungan pihak Australia’s Ambasador For Gender Equality ini juga merupakan salah satu agenda kunjungan mereka ke beberapa wilayah kerja sama antara otoritas Australia dan Indonesia yang dikoordinir oleh Bappenas, utamanya yang menerapkan program INKLUSI.
Gusti Ketut Sucipta mengaku pihaknya sangat mengapresiasi dan memiliki kebanggan karena Sekolah Srikandi yang berdiri sejak April 2023, tersebut, bisa menjadi salah satu tujuan kunjungan yang digelar oleh pihak Australia’s Ambasador For Gender Equality yang memiliki konsentrasi terhadap kesetaraan gender.
“Sebagai sebuah lembaga non formal, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami, Sekolah Perempuan Srikandi telah dikenal lebih luas. Sekolah Perempuan Srikandi ini memiliki semangat untuk terus mengedukasi dan juga sebagai perpanjangan tangan bagi anak dan perempuan yang mengalami kondisi tidak menyenangkan dalam keluarga,” ungkapnya.
Lebih jauh, Sucipta juga menuturkan, saat ini Sekolah Perempuan Srikandi yang juga di bawah koordinasi Yayasan Sruti Bali, telah memiliki 30 kelompok perempuan yang meliputi kalangan marjinal, disabilitas, rentan ekonomi dan sebagainya.
“Kami harapkan keberadaan Sekolah Perempuan Srikandi ini dapat menginspirasi berbagai kalangan untuk dapat memfasilitasi para perempuan single parent lainnya untuk dapat produktif dan tetap berkarya,” jelasnya lagi. (213)