5 Penyebab Parfum Tidak Bertahan Lama Saat Dipakai

Denpasar | barometerbali – Memakai parfum telah menjadi salah satu rutinitas sehari-hari.
Selain membuat tubuh beraroma lebih menyenangkan dan meningkatkan rasa percaya diri, menyemprotkan parfum sebelum melakukan aktivitas juga bisa membantu meningkatkan mood kita.
Namun, ada kalanya kita merasa parfum yang dipakai tidak bertahan lama.
Hal tersebut membuat kita cenderung menyemprotkan parfum lebih sering dibandingkan seharusnya.
Jangan kuatir, berikut ini penjelaskan beberapa penyebab parfum tidak bertahan lama saat dipakai.
Tidak Menyemprotkan Parfum di Area yang Tepat
Salah satu penyebab parfum tidak bertahan lama yaitu karena kamu tidak menyemprotkannya di area yang tepat.
Untuk itu kamu perlu menyemprotkan parfum di titik-titik yang paling banyak menghasilkan panas dalam tubuh, karena ‘panas’ dapat meningkatkan keharuman dari parfum itu sendiri.
Cobalah untuk menyemprotkan parfum di area-area seperti titik nadi di leher, pergelangan tangan, pergelangan kaki, hingga bagian belakang lutut.
Selain itu, hindari menggosok-gosok pergelangan tangan setelah disemprotkan parfum karena hal tersebut justru membuat aromanya menghilang lebih cepat.
Kulit yang Kurang Lembap
Perlu diketahui terdapat korelasi langsung antara perawatan kulit dan berapa lama wewangian bertahan karena wewangian tersebut tidak cocok dengan kulit kering.
Oleh karena itu, kamu perlu mengaplikasikan pelembap pada kulit sebelum menyemprotkan parfum.
Agar tidak mengubah aroma parfum favoritmu, pilih pelembap dengan aroma yang mirip dengan aroma parfum, atau gunakan pelembap tanpa aroma.
Komposisi dan Konsentrasi Parfum
Ada berbagai jenis komposisi dan konsentrasi parfum, sehingga ketahanan parfum itu sendiri juga bergantung pada kedua hal tersebut.
Seperti misalnya Eau de Parfum (EDP) yang memiliki konsentrasi minyak wangi lebih tinggi, sehingga cenderung bertahan lebih lama di kulit.
Sebaliknya, Eau de Toilette (EDT) memiliki konsentrasi yang lebih rendah sehingga membuatnya lebih ringan dan tidak bertahan terlalu lama.
Faktor lain dalam ketahanan parfum adalah campuran bahan-bahan yang digunakan.
Aroma dengan aroma dasar yang kuat seperti amber, musk, dan cendana cenderung bertahan lebih lama karena aroma tersebut menguap lebih lambat dibandingkan aroma awal yang lebih ringan seperti jeruk atau bunga.
Jadi memahami konsentrasi dan komposisi parfum dapat membantu kamu memilih wewangian yang memiliki daya tahan lebih baik.
Tidak Menyimpan Parfum dengan Benar
Cara kamu menyimpan parfum juga dapat memengaruhi ketahanannya.
Parfum sensitif terhadap cahaya, panas, dan udara, yang semuanya dapat menurunkan kualitas wewangian seiring berjalannya waktu.
Menyimpan parfum di tempat sejuk dan gelap, jauh dari sinar matahari langsung dan fluktuasi suhu sangat penting untuk menjaga profil aromanya.
Selain itu, pastikan botol tetap tertutup rapat saat tidak digunakan untuk mencegah masuknya udara dan mengoksidasi wewangian.
Jika kamu menyimpan parfum dengan benar, kamu tidak hanya akan mempertahankan ketahanan parfum di kulit, tetapi juga memastikan aromanya tetap sesuai dengan komposisi aslinya.
Faktor Lingkungan
Last but not least, faktor lingkungan juga memberikan pengaruh mengenai ketahanan parfum yang digunakan.
Suhu, kelembapan, dan bahkan cuaca dapat memengaruhi pengaruh wewangian pada kulit.
Di daerah beriklim panas dan lembap, parfum cenderung lebih cepat menguap sehingga menyebabkan aromanya lebih cepat memudar.
Sebaliknya, cuaca yang lebih dingin dapat memperlambat proses penguapan sehingga membuat wanginya bertahan lebih lama.
Melansir dari Nisara Beauty, jika kamu tinggal di iklim yang lebih hangat, pertimbangkan untuk mengoleskan parfum ke pakaian, bukan langsung ke kulit.
Kain cenderung menahan aroma lebih lama dibandingkan kulit, dan dapat membantu memperpanjang waktu pemakaian wewangian.
Selain itu, memilih wewangian yang lebih kental dan kuat selama musim dingin dan wewangian yang lebih ringan dan segar di musim panas dapat membantu kamu mendapatkan hasil maksimal dari parfum sepanjang tahun. (ari)