Barometer Bali | Denpasar – Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali kembali menunjukkan komitmennya dalam menyiapkan generasi muda yang siap bersaing di tingkat global. Pada Selasa (30/9/2025), Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan bersama Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si., Ak, secara resmi melepas tiga mahasiswa untuk mengikuti program kuliah sambil magang di Jepang.
Mahasiswa yang berangkat kali ini berasal dari Program Studi Bisnis Digital, yaitu: Marselina Somi Nutu (Serli) – ke Nagoya; Claudya Monica Sifa Sareng (Monic) – ke Shizuoka; dan Aprianus Juventus Tauho (Juven) – ke Saitama.
Dalam pesannya, Rektor Dadang Hermawan menegaskan bahwa kesempatan kuliah sambil bekerja di Jepang adalah bukti nyata kepedulian STIKOM Bali terhadap mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu.
“Serli semester 3 sudah kerja di Jepang, punya uang, bisa membiayai kuliahnya dan membantu orangtuanya. Tiga tahun lagi dia kembali sebagai sarjana STIKOM Bali. Sementara di Indonesia, banyak mahasiswa masih minta uang orang tua dan setelah tamat sibuk mencari kerja. Jadi manfaatkan peluang ini sebaik-baiknya untuk masa depanmu,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Hoshi Gakuen Bali, Ni Ketut Mariatika Dewi, A.Md.CH., menyampaikan rasa bangga karena dipercaya mendampingi mahasiswa STIKOM Bali.
“Kami percaya, bekal ilmu, keterampilan, serta nilai disiplin dan tanggung jawab yang telah ditanamkan akan menjadi modal berharga bagi mahasiswa untuk beradaptasi dan berkembang di Jepang,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Direktur LPK PMI Bali, Joshua Chrismast, yang menyebut hingga saat ini sudah ada 10 mahasiswa STIKOM Bali berangkat magang ke Jepang.
“Hari ini kita lepas dua orang, yakni Juven dan Monic. Monic memang tidak hadir karena sakit, namun keberangkatannya tetap dijadwalkan. Masih ada dua mahasiswa lagi yang akan menyusul,” jelas Joshua.
PIC Program Kuliah Kerja di Jepang ITB STIKOM Bali, Rahman Sabon Nama, menambahkan bahwa Serli bersama lima mahasiswa lainnya berangkat pada 1 Oktober 2025 dengan transit di Vietnam. Juven dijadwalkan berangkat pada 10 Oktober, sementara Monic akan menyusul pada 25 Oktober 2025.
Program kuliah sambil magang ke Jepang ini tidak hanya membuka kesempatan akademik dan profesional, tetapi juga membekali mahasiswa STIKOM Bali dengan pengalaman internasional, kemandirian, serta jejaring global yang menjadi modal penting dalam menghadapi persaingan dunia kerja. (rah)