Koster–Trenggono Kompak Bangun PPN Pengambengan senilai Rp1,2 Triliun

Screenshot_20251006_234101_InCollage - Collage Maker
Gubernur Bali Wayan Koster dan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono bersepakat mempercepat pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan usai pembukaan The 32nd Annual Meeting of the Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT32) di Nusa Dua, Senin (6/10/2025).barometerbali/red)

Barometer Bali | Denpasar – Gubernur Bali Wayan Koster dan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono bersepakat mempercepat pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Kabupaten Jembrana. Pelabuhan ini akan menjadi percontohan pelabuhan perikanan berkonsep “Eco Fishing Port” atau green port pertama di Indonesia.

“Bukan hanya higienis, tapi juga green port. Semua limbah kita atur supaya tidak mencemari laut. Industri juga wajib mengikuti aturan lingkungan,” tegas Menteri Trenggono didampingi Gubernur Koster usai membuka The 32nd Annual Meeting of the Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT32) di Nusa Dua, Senin (6/10/2025).

Berita Terkait:  Koster Pimpin Rakor Pembangunan Underpass Jimbaran hingga Gedung Parkir di Pelabuhan Sanur dan Pura Batur

Menteri Trenggono menyebut, pengembangan pelabuhan ini akan menggantikan fungsi PPN Benoa dan diarahkan menjadi pusat industri perikanan sekaligus destinasi wisata kuliner laut yang bersih dan tertata. “Kita ingin Pengambengan tidak hanya jadi pelabuhan, tapi juga tempat wisata seafood yang bersih, tidak berbau, dan nyaman,” ujarnya.

Proyek senilai Rp 1,2 triliun ini telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025. PPN Pengambengan akan diperluas dari 13,5 hektare menjadi 60 hektare, dengan kolam labuh 72,5 hektare.

Berita Terkait:  Koster Didukung Komisi V DPR RI, Normalisasi Sungai Bali segera Dibahas dengan Menteri PU

Gubernur Wayan Koster menyampaikan dukungan penuh terhadap rencana ini. “Pelabuhan perikanan ini penting untuk memberdayakan potensi kelautan dan perikanan Bali. Kami ingin masyarakat Jembrana dan seluruh Bali merasakan manfaat ekonomi secara langsung,” ujar Koster.

Proyek ini ditargetkan selesai pada akhir 2026, menjadikan Bali sebagai model pengelolaan pelabuhan perikanan berkelanjutan bagi daerah lain di Indonesia. (red)

Berita Terkait:  Hasil Perkembangan Laporan Belum Jelas, Petani Datangi Satreskrim Polres Mojokerto

BERITA TERKINI

Barometer Bali merupakan portal berita aktual masyarakat Bali. Hadir dengan semangat memberikan pedoman informasi terkini seputar sosial, ekonomi, politik, hukum, pendidikan, pemerintahan, pariwisata, budaya dan gaya hidup. Visi kami sebagai barometer informasi terbaru masyarakat Bali. Misi kami menyuarakan kebenaran dan menyajikan berita independen, berimbang dan bermanfaat.

Member of:

SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA (SMSI) PROVINSI BALI

SMSI

Member of:

SMSI

SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA (SMSI) PROVINSI BALI