Barometer Bali | Denpasar – Wujud nyata kepedulian terhadap sesama ditunjukkan oleh jajaran Petugas Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan melalui kegiatan bakti sosial yang digelar pada Sabtu (13/09). Bantuan disalurkan secara langsung ke dua titik posko penyerahan bantuan, yakni di Posko Kelurahan Kerobokan Kaja dan Posko Bantuan Bale Banjar Tohpati, bagi masyarakat yang terdampak banjir di wilayah Denpasar–Badung.
Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan pokok sehari-hari seperti beras, mie instan, air mineral, hingga perlengkapan kebersihan. Paket ini diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat yang harus mengungsi maupun yang mengalami kerugian akibat bencana banjir.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Ni Luh Putu Andiyani, menyampaikan apresiasi dan harapan positif atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menekankan bahwa kehadiran petugas pemasyarakatan di tengah masyarakat bukan hanya sebagai pelaksana tugas penegakan hukum, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang siap membantu di saat terjadi bencana.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak banjir, sekaligus menumbuhkan semangat empati dan gotong royong di lingkungan petugas Lapas,” ujarnya.
Kegiatan ini turut melibatkan sejumlah petugas dan perwakilan warga binaan dalam menyiapkan paket bantuan. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembinaan di Lapas tidak hanya berfokus pada aspek hukum, tetapi juga menanamkan nilai kemanusiaan, solidaritas, dan kepedulian sosial.
Perwakilan dari posko bantuan menyambut baik langkah Lapas Perempuan Kerobokan. Mereka mengungkapkan rasa terima kasih atas kepedulian yang ditunjukkan, karena bantuan yang datang sangat berarti di tengah situasi darurat.
Selain sebagai bentuk respon cepat terhadap bencana, kegiatan bakti sosial ini juga menjadi sarana memperkuat sinergi antara lembaga pemasyarakatan dengan masyarakat sekitar. Melalui kolaborasi dan kepedulian bersama, dampak bencana dapat lebih cepat diatasi. Hal ini juga merupakan bentuk implementasi dari salah satu dari 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Agus Andrianto, untuk memberikan bantuan sosial untuk masyarakat sekitar, serta sejalan juga dengan arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Bapak Mashudi, yang menekankan untuk melakukan kegiatan sosial.
Ke depannya, Lapas Perempuan Kerobokan berkomitmen untuk terus menghadirkan aksi nyata serupa, baik dalam bentuk bantuan kemanusiaan, program pemberdayaan masyarakat, maupun upaya pembinaan yang memberi manfaat luas. (rah)