Demi Keamanan Data, Komdigi Dorong Migrasi SIM Card ke eSIM

Screenshot_20250413_062036_YouTube
Menteri Komunikasi dan Informatika Digital, Meutia Hafid, menyatakan eSIM bagian ekosistem digital masa depan. (barometerbali/komdigi/red)

Barometerbali.com | Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika Digital (Komdigi) mendorong percepatan migrasi dari Subscriber Identity Module (SIM) card fisik ke embedded (tertanam, red) SIM atau eSIM sebagai bagian dari transformasi digital nasional. Langkah ini dinilai penting untuk mendukung efisiensi jaringan, keamanan data, dan perkembangan teknologi telekomunikasi yang lebih ramah lingkungan.

Menteri Komunikasi dan Informatika Digital, Meutia Hafid, menyatakan bahwa eSIM merupakan bagian dari ekosistem digital masa depan. “Pemerintah mendorong percepatan penggunaan eSIM sebagai bentuk adaptasi terhadap perkembangan teknologi global. Ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan konektivitas, kenyamanan pengguna, dan efisiensi pengelolaan jaringan secara nasional,” ungkap Meutia kepada awak media di Jakarta, Sabtu (12/4/2025).

Berita Terkait:  Koster Instruksikan Siaga Bencana, BMKG Peringatkan Hujan Ekstrem di Bali 16–17 September

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Komdigi, Rudi Hartono, menambahkan bahwa penggunaan eSIM memberikan banyak keuntungan bagi konsumen dan operator.

“eSIM lebih praktis karena tidak memerlukan kartu fisik, mudah dipindahkan antar perangkat, serta memiliki tingkat keamanan data yang lebih tinggi,” jelasnya.

Komdigi juga tengah bekerja sama dengan operator seluler untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan layanan pelanggan dalam proses migrasi ini. Selain itu, pemerintah akan mengeluarkan pedoman teknis serta sosialisasi masif kepada masyarakat terkait penggunaan eSIM.

Berita Terkait:  Luncurkan Wi-Fi 7 Pertama di Bali, Gubernur Koster: Lompatan Besar Menuju Pulau Digital

eSIM (Embedded SIM) tidak memiliki bentuk fisik seperti kartu SIM biasa. eSIM merupakan modul yang tertanam langsung ke dalam perangkat, seperti ponsel, tablet, atau smartwatch

eSIM
BentukModul yang tertanam di motherboard atau mesin smartphone
Cara mengaktifkanMemindai kode batang (barcode)
KeunggulanLebih aman, awet, hemat biaya, dan mudah berganti jaringan
KekuranganTidak semua operator mendukung eSIM

eSIM merupakan evolusi dari kartu SIM fisik yang terbuat dari plastik. eSIM memiliki banyak keunggulan dibandingkan kartu SIM reguler, seperti: Tidak mudah hilang atau rusak, Mempercepat proses pembelian nomor, Keamanan data lebih terjaga, Penyimpanan data menggunakan cloud, Memungkinkan kita menggunakan 5 virtual SIM dalam waktu yang bersamaan. 

Berita Terkait:  Koster Instruksikan Siaga Bencana, BMKG Peringatkan Hujan Ekstrem di Bali 16–17 September

Untuk menggunakan eSIM, Anda bisa: 

  1. Buka menu ‘Pengaturan’
  2. Pilih menu ‘Koneksi’
  3. Pilih ‘Manajer SIM’
  4. Pilih ‘Tambah Paket Seluler’
  5. Pilih ‘Pindai Kode QR’
  6. Pindai kode QR eSIM
  7. Setelah eSIM terdeteksi, klik ‘Tambah/Lanjutkan’

Berdasarkan data Komdigi per Maret 2025, adopsi eSIM baru mencapai 12% dari total pengguna seluler di Indonesia. Target pemerintah adalah mencapai 40% pada akhir 2026.

Langkah ini sejalan dengan strategi Indonesia menuju ekosistem digital yang inklusif, aman, dan berkelanjutan. (red)

BERITA TERKINI

Barometer Bali merupakan portal berita aktual masyarakat Bali. Hadir dengan semangat memberikan pedoman informasi terkini seputar sosial, ekonomi, politik, hukum, pendidikan, pemerintahan, pariwisata, budaya dan gaya hidup. Visi kami sebagai barometer informasi terbaru masyarakat Bali. Misi kami menyuarakan kebenaran dan menyajikan berita independen, berimbang dan bermanfaat.

Member of:

SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA (SMSI) PROVINSI BALI

SMSI

Member of:

SMSI

SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA (SMSI) PROVINSI BALI