Gubernur Koster–BMKG Perkuat Sinergi Hadapi Musim Hujan: Bali Siaga Banjir dan Longsor

Screenshot_20251008_231135_WhatsAppBusiness
Gubernur Bali Wayan Koste (kanan) menerima kunjungan kerja Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI, Prof. Dwikorita Karnawati, di Jayasabha, Denpasar, Rabu (8/10/2025). (barometerbal/Dika)

Barometer Bali | Denpasar – Menjelang datangnya musim hujan, Gubernur Bali Wayan Koster menerima kunjungan kerja Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI, Prof. Dwikorita Karnawati, di Jayasabha, Denpasar, Rabu (8/10/2025). Pertemuan berlangsung hangat dengan fokus utama membahas langkah strategis mitigasi bencana di seluruh wilayah Bali.

Kepala BMKG Dwikorita mengingatkan bahwa curah hujan tahun ini berpotensi tinggi dan berisiko menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
“Pemerintah daerah dan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan. Pemetaan wilayah rawan serta normalisasi aliran sungai harus segera dilakukan,” terangnya.

Berita Terkait:  Dua Miliar Lebih Hibah Pemkab Jembrana Perkuat Sektor Budaya dan Kelompok Masyarakat

Ia juga menekankan pentingnya penghentian aktivitas penggalian di daerah perbukitan rawan longsor dan memperkuat sistem peringatan dini di tingkat desa.
“Jika terlihat tanda-tanda air sungai naik cepat, suara gemuruh, atau bau lumpur, segera lakukan evakuasi,” pesannya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Koster langsung memerintahkan BPBD Provinsi Bali melakukan pemetaan daerah rawan banjir dan longsor secara menyeluruh serta menindaklanjuti dengan aksi lapangan terukur.
“Kami akan lakukan normalisasi sungai, penghijauan kawasan gundul, serta audit empat DAS besar yaitu Ayung, Badung, Mati, dan Unda,” tegasnya.

Berita Terkait:  PLN Hadirkan Jaringan Listrik Cerdas di Bali, Layanan Kini Lebih Cepat dan Andal

Langkah ini sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 25 Tahun 2024 tentang Kajian Risiko Bencana 2025–2029, yang menjadi dasar kebijakan pembangunan berketahanan bencana.
“Dengan peta risiko dan peta kerentanan, pemerintah dapat mengambil keputusan cepat dan tepat dalam penanganan bencana,” kata Koster.

Selain aspek teknis, Gubernur Koster juga menekankan pentingnya mengintegrasikan kearifan lokal dalam upaya mitigasi.
“Konsep Danu Kerthi menuntun kita menjaga dan memuliakan sumber air seperti danau, mata air, dan sungai sebagai nadi kehidupan Bali,” urainya

Ia menambahkan, melalui perayaan Tumpek Wariga, masyarakat telah memiliki tradisi membersihkan sungai dan melakukan penghijauan sebagai bentuk pelestarian alam.
“Pergub Nomor 24 Tahun 2020 tentang Pelindungan Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut menjadi dasar kuat bagi pelibatan masyarakat adat dalam menjaga sumber daya air,” ungkapnya.

Berita Terkait:  Sejalan dengan Pusat, Progam Pembangunan Bali Berkelanjutan yang Dijalankan Gubernur Koster Didukung Menteri Bappenas

Menutup pertemuan, Gubernur Koster menegaskan komitmennya membangun Bali yang tangguh menghadapi perubahan iklim dan cuaca ekstrem.
“Dengan sinergi pusat-daerah dan partisipasi masyarakat, Bali akan semakin siap menghadapi tantangan alam sekaligus menjaga harmoni manusia dengan lingkungannya,” pungkas Gubernur Koster. (red)

BERITA TERKINI

Barometer Bali merupakan portal berita aktual masyarakat Bali. Hadir dengan semangat memberikan pedoman informasi terkini seputar sosial, ekonomi, politik, hukum, pendidikan, pemerintahan, pariwisata, budaya dan gaya hidup. Visi kami sebagai barometer informasi terbaru masyarakat Bali. Misi kami menyuarakan kebenaran dan menyajikan berita independen, berimbang dan bermanfaat.

Member of:

SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA (SMSI) PROVINSI BALI

SMSI

Member of:

SMSI

SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA (SMSI) PROVINSI BALI