Kejari Badung Stop Usut Kasus Pemotongan Dana Insentif Nakes

Screenshot_2021-10-12-15-02-11-13_7352322957d4404136654ef4adb64504
Kajari Badung Ketut Maha Agung, SH, MH

Mangupura | barometerbali – Setelah menghentikan pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan seragam sekolah di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung, Kejaksaan Negeri (Kejari) Badung kembali tidak melanjutkan pengusutan adanya dugaan pemotongan dana insentif penanggulangan Covid-19 dan gratifikasi pada Dinas Kesehatan Badung.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Badung I Ketut Maha Agung, SH MH, dalam rilisnya yang dikirim pesan WhatsApp, Rabu (6/10/2021) menyampaikan pihaknya telah melakukan klarifikasi terkait adanya dugaan pemotongan dana insentif Covid-19 tahun 2020  untuk bulan Oktober, November, dan Desember yang dicairkan sekitar bulan Agustus 2021.

Berita Terkait:  Tersangka Demo Anarkis di DPRD Bali Dilimpahkan ke Kejari Denpasar

“Kami juga sudah melakukan klarifikasi kepada 32 tenaga kesehatan (nakes) pada Puskesmas Kuta Utara yang hasilnya menyebutkan benar ada 30 nakes yang namanya diusulkan ke Kementerian Kesehatan untuk menerima dana insentif penanganan Covid-19 tersebut,” ungkapnya.

Maha Agung menambahkan setelah usul disetujui dan sebelum dana dicairkan, pihak Puskesmas telah mengadakan zoom meeting terkait kesepakatan penerimaan insentif tersebut.

“Hal ini dilakukan karena di Puskesmas Kuta Utara itu ada 145 pegawai, tapi yang menerima dana intensif hanya 30 orang, padahal hampir semua pegawai di sana bekerja dalam penanganan Covid-19,” ungkap Maha Agung dalam releasenya.

Berita Terkait:  Satreskrim Polres Gresik Ringkus Pencuri Uang di Indomaret, Sempat Diamankan Warga

Dalam zoom meeting yang digelar tanggal 23 Juli 2021, dijelaskan ternyata para nakes penerima insentif menyepakati secara sukarela urun dana sebesar 40 persen dari nilai insentif yang diterima.

“Hasil dari pemotongan 40 persen itu selanjutnya diberikan kepada pegawai lain yang turut berada dalam garda depan penanganan covid, seperti petugas administrasi, supir ambulans, petugas kebersihan dan pegawai Puskesmas lainnya,” imbuh Maha Agung.

Diterangkan pula, setelah pihak Kejaksaan menelusuri kebenaran informasi terkait adanya kesepakatan dalam zoom meeting tanggal 23 Juli 2021 tersebut, ditemukan fakta benar dana yang telah dikumpulkan disalurkan kepada seluruh pegawai Puskesmas Kuta Utara, sesuai dengan daftar penerima yang telah ditandatangani oleh masing-masing penerima.

Berita Terkait:  Seorang Pria Dibacok hingga Bersimbah Darah

“Terhadap informasi yang berhasil dihimpun oleh tim Pidana Khusus, kami menilai tidak ada Actus Non Facit Reum Nisi Mens Sit Rea (tindakan/niat jahat, red) yang bertujuan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain. Untuk itu kami putuskan tidak lagi melanjutkan ke tahap penyelidikan, mengingat tidak ditemukan ada indikasi perbuatan pidana dalam kegiatan dimaksud,” tandas Kajari Badung. (BB/501)

BERITA TERKINI

Barometer Bali merupakan portal berita aktual masyarakat Bali. Hadir dengan semangat memberikan pedoman informasi terkini seputar sosial, ekonomi, politik, hukum, pendidikan, pemerintahan, pariwisata, budaya dan gaya hidup. Visi kami sebagai barometer informasi terbaru masyarakat Bali. Misi kami menyuarakan kebenaran dan menyajikan berita independen, berimbang dan bermanfaat.

Member of:

SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA (SMSI) PROVINSI BALI

SMSI

Member of:

SMSI

SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA (SMSI) PROVINSI BALI