Barometer Bali | Denpasar – Upaya pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kecakapan hidup terus digencarkan Pemerintah Kota Denpasar. Salah satunya melalui program Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar yang kembali menyapa masyarakat hingga ke tingkat banjar.
Pada Jumat (10/10) sore, WHDI Denpasar menggelar pelatihan kecakapan hidup kepada puluhan ibu-ibu PKK dilingkungan Banjar Celuk, Kelurahan Panjer. Pada Pelatihan Kecakapan Hidup kali ini para peserta diberikan materi membuat Banten Ayaban Tumpeng Pitu yang dibimbing narasumber dan pendamping dari WHDI Kota Denpasar.
Dalam kesempatan ini hadir langsung Wakil Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa didampingi Sekretaris WHDI Kota Denpasar, Luh Made Kusuma Dewi, jajaran WHDI Kota Denpasar, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah, Lurah Panjer, Putu Wisnu Wardana, Kepala Lingkungan setempat serta sejumlah undangan lainnya.
Wakil Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa dalam arahannya mengapresiasi serta mengucapkan terimakasih kepada masyarakat ibu -ibu PKK di Banjar Celuk, Kelurahan Panjer yang telah antusias hadir mengikuti Pelatihan Kecakapan Hidup dengan materi Banten Ayaban Tumpeng Pitu ini.
“Kehadiran WHDI tidak bermaksud menggurui, namun memberikan pemahaman kepada para peserta terkait makna dan filosofi dari pembuatan Banten Ayaban Tumpeng Pitu. Terlebih di zaman yang serba modern dan praktis seperti sekarang, pemahaman semacam ini sangat penting untuk pelestarian nilai – nilai Agama Hindu ditengah masyarakat kita” ujar Ayu Kristi Arya Wibawa.
Selebihnya, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa berharap pelatihan ini dapat menjadi bekal pengetahuan dan keterampilan bagi para peserta dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam pelaksanaan upacara adat dan keagamaan.
“Keterampilan membuat Banten yang didapat ibu-ibu dari pelatihan WHDI Kota Denpasar ini semoga dapat menjadi bekal bagi mereka dalam menjalani kehidupan adat dan bermasyarakat di Kota Denpasar, ” ungkapnya.
Sementara Narasumber Pelatihan Banten dari WHDI Denpasar, Ni Wayan Sukerti menjelaskan materi yang diajarkan dalam Pelatihan Kecakapan Hidup kali ini adalah Banten Ayaban Tumpeng Pitu.
“Dijelaskan bagaiama cara mengerjakan Banten Ayaban Tumpeng Pitu, termasuk di dalamnya penjelasan seluruh komponen Banten, serta filosofi yang terkandung disetiap komponen Banten dan tata cara pengaplikasian ditambah sesi tanya jawab, ” jelas Sukerti.
Ditambahkan Sukerti, Pelatihan Kecakapan Hidup bagi kaum ibu-ibu ini merupakan program rutin. Per Bulan Oktober 2025 ini Banjar Celuk merupakan Banjar ketiga di Kecamatan Denpasar Selatan yang diberikan pelatihan.
“Pelatihan Kecakapan Hidup ini juga sebagai media saling bertukar pikiran dan berbagi pengetahuan bagi peserta tentang keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan adat bermasyarakat di Bali,” imbuh Sukerti.
Salah satu peserta pelatihan, Ibu Kadek Ayu menyambut baik Pelatihan Kecakapan Hidup dengan materi Banten Ayaban Tumpeng Pitu dilingkungannya. “Kita hidup di Bali tidak pernah terlepas dari kegiatan adat keagamaan, kegiatan ini sangat membantu kami para ibu-ibu agar semakin paham tata cara pembuatan Banten serta pengaplikasiannya dalam upacara adat keagamaan,” ungkapnya. (esa/rah)