Arta Wirawan: Sai Baba Bukan Aliran Kepercayaan

Sekretaris Sai Study Group (SSG) Denpasar Nyoman Arta Wirawan

Denpasar | barometerbali – Pengikut atau Bhakta dari tokoh spiritual Sai Baba, I Nyoman Arta Wirawan menegaskan bahwa Sai Study Group (SSG) adalah organisasi massa (Ormas) bernafas Hindu tapi bukan aliran kepercayaan dan ditegaskan sudah berbadan hukum. SSG juga dikatakan bukan sebuah agama, tetapi lebih banyak pada kegiatan meditasi dan sosial kemanusiaan.

“Yang jelas SSG sudah berbadan hukum sebagai ormas. Sudah ada surat dan legalitas dari Kemenhumkam. Kita itu bukan aliran kepercayaan. Kita itu lebih banyak ke forum studi dan sosial. Tidak ada ritual, hanya bhajan atau menyanyikan lagu-lagu kerohanian. Kalau aliran kepercayaan baru ngomongnya ritual,” ungkap Arta Wirawan selaku Sekretaris SSG Denpasar kepada awak media Senin (29/11/2021)

Arta Wirawan yang juga aktif dalam kegiatan penanganan kebencanaan Sai Rescue ini mengaku dari tahun 1988 bergabung dalam Sai Baba ini, secara pribadi tidak ada masalah dengan Dresta Bali. Ia juga menjelaskan di forum study ini tidak ada kartu tanda anggota (KTA) dan tidak ada yang mengajak, murni dari keinginan sendiri

“Secara organisasi resmi tidak ada anggota. Tidak ada KTA. Tidak ada yang melarang dan tidak ada yang mengajak. Hanya mengumumkan jika ada kegiatan Sai Baba dalam berbagai bidang,” sebut Arta Wirawan.

Arta Wirawan (kiri) bersama Jro Mangku Ring Pura Luhur Pakusari, Mengesta, Penebel, Tabanan (kanan)

Menanggapi sebelumnya akan tudingan Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Bali, Sai Baba dianggap sebagai bagian sampradaya asing yang merusak adat budaya dresta Bali dibantah pihaknya. Ia menyampaikan, Bhakta Sai Baba tidak ada yang berkonflik. Bahkan ada menjadi kelian adat dan diakui tidak pernah menjelekkan pihak lain.

Tiang (saya) tahu sekali bagaimana Sai Baba itu sendiri sejak 1988. Saya murni Bhakta Sai sejak tahun 1988. Tiang tau bagaimana Sai itu di Indonesia hingga ke Kejaksaan berkaitan dengan legalitas. Kalau dibilang mengkonversi tidak ada dan sudah di cek bagian Pakem dari Kejaksaan Agung. Kita tidak ada mencampuradukkan dan mengkonversi agama. Karena semua berjalan sendiri. Tidak ada yang saling mengganggu,” tandas Arta.

Pihaknya membantah terkait ada mengatakan Sai Baba dianggap sebagai Tuhan. Sedikit diceritakan terkadang Bhakta punya pengalaman pribadi bertemu Sai Baba lewat mimpi.

“Sai Baba dianggap sebagai guru bukan sebagai Tuhan. Kadang-kadang orang punya pengalaman pribadi lewat mimpi dan lain-lain. Semua itu kembali lagi ke setiap orangnya. Yang jelas yang ada di dalam tertulis tidak pernah mengganggap Sai Baba itu sebagai Tuhan,” tutur Arta Wirawan.

Dihubungi terpisah, Sekretaris PHDI Pusat versi WBT Ketut Budiasa menepis rumor di dalam tubuh pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat versi Wisnu Bawa Tenaya (WBT) masih bercokol tokoh Sai Baba menjabat Ketua Sabha Walaka dikabarkan sebagai tokoh sampradaya asing.

Nika (itu) kan sudah dijawab, beliau Ketua Sabha Walaka kita adalah seorang pemangku, sudah me-ekajati di soroh-nya di Bali yang merupakan salah satu soroh tua lah di Bali. Sangat-sangat dresta Bali beliau. Bahwa ada orang membuat isu begini-begitu. Di luar rampok ada, maling ada, ya ga tahu lah kita pak. Namanya orang mau ngomong apa di luar, kita ga ngerti,” tukasnya.

Sekretaris Umum PHDI Pusat versi WBT, Ketut Budiasa

“Tapi kalau kita nyeliksik bulu ke dalam diri kita sendiri, ngga ada yang begitu-begitu. Bahwa kita menghormati perbedaan-perbedaan, ya,” pungkas Ketut Budiasa. (BB/501)

BERITA TERKINI

Barometer Bali merupakan portal berita aktual masyarakat Bali. Hadir dengan semangat memberikan pedoman informasi terkini seputar sosial, ekonomi, politik, hukum, pendidikan, pemerintahan, pariwisata, budaya dan gaya hidup. Visi kami sebagai barometer informasi terbaru masyarakat Bali. Misi kami menyuarakan kebenaran dan menyajikan berita independen, berimbang dan bermanfaat.

Member of:

SERIKAT MEDIA SIBER INDOENSIA (SMSI) PROVINSI BALI

Member of:

SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA (SMSI) PROVINSI BALI