Barometer Bali | Denpasar – Forum Warga Setara (ForWaras) yang tergabung dari berbagai organisasi dan individu sesalkan pernyataan yang dinilai rasis dilontarkan Karo Ops Polda Bali Kombes Pol Soelistijono pascaaksi demonstrasi, Sabtu (30/8/2025).
Dalam pernyataannya, ForWaras menilai komentar dari pihak Polda Bali tersebut berbahaya karena berpotensi memecah belah persatuan warga negara dan mencoba mengaburkan substansi tuntutan daripada massa demonstran, sekaligus berpotensi melegitimasi tindakan represif aparat.
Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa dan kalangan masyarakat di Bali sendiri digelar sebagai ekspresi kekecewaan masyarakat terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai tidak prorakyat.
Namun, alih-alih mendengarkan aspirasi warga, Karo Ops Polda Bali, Kombes Pol Soelistijono justru mengaitkan aksi tersebut dengan isu identitas. Soelistijono justru menyebut bahwa para demonstran bukan orang Bali jika dilihat dari namanya.
“ForWaras menegaskan bahwa pernyataan seperti itu bertentangan dengan Pancasila, melanggar prinsip kesetaraan warga negara, dan berpotensi menimbulkan diskriminasi serta konflik horizontal,” demikian bunyi sikap resmi ForWaras.
Karena itu, ForWaras mendesak Kompolnas dan Propam Polri untuk memeriksa serta memberi sanksi terhadap Karo Ops Polda Bali dan jajaran aparat yang terlibat.
ForWaras juga mengingatkan bahwa sejarah perjuangan rakyat Bali penuh dengan semangat melawan ketidakadilan tanpa sekat identitas, sebagaimana ditunjukkan dalam berbagai peristiwa puputan melawan kolonialisme.
“Rakyat Bali dan seluruh Indonesia harus memperkuat solidaritas untuk melawan rasisme dan politik pecah belah. Suara rakyat adalah suara keadilan,” tutup pernyataan itu.
Untuk diketahui pernyataan bersama ini ditandatangani oleh 46 organisasi dan individu, termasuk YLBHI-LBH Bali, Komunitas Taman 65, Koalisi Berhak Bergerak, KIKA Bali, Women’s March Jakarta, hingga akademisi dan advokat independen. (rian)