Kolase foto: Prodi Farmasi, FMIPA Unud mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada kesehatan kulit di Desa Kenderan, Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Sabtu (7/9/2024). (barometerbali/213)
Gianyar | barometerbali – Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana (Prodi FMIPA Unud) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada kesehatan kulit di Desa Kenderan, Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Sabtu (7/9/2024).
Ditemui di sela-sela kegiatan, Koordinator Prodi Farmasi FMIPA Unud Dr. apt. Eka Indra Setyawan, M.Sc., menjelaskan, kegiatan ini dihadiri oleh warga desa yang antusias mengikuti acara yang terdiri dari dua sesi.
“Sesi pertama dimulai dengan edukasi mengenai kesehatan kulit dan bagaimana cara formulasi sediaan kesehatan kulit, yaitu lulur. Tim Pengabdi Program Studi Farmasi memaparkan pentingnya menjaga kesehatan kulit serta berbagai jenis masalah kulit yang umum terjadi. Selain itu, peserta juga diberikan informasi tentang manfaat alami dari bahan-bahan lokal, seperti umbi ubi jalar ungu dan beras, yang dapat digunakan dalam perawatan kulit,” papar Dr. Eka.
Lebih lanjut ia menuturkan pada sesi kedua, peserta diajak untuk mempraktikkan langsung pembuatan lulur berbahan dasar tepung umbi ubi jalar ungu dan tepung beras.
“Dengan pendampingan dari Tim Pengabdi, warga desa belajar cara formulasi lulur yang tidak hanya aman, tetapi juga efektif dalam merawat kulit. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan bahan-bahan alami di sekitar mereka,” terangnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Kenderan dapat memahami pentingnya perawatan kulit yang baik dan memanfaatkan sumber daya lokal untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Dikatakan kegiatan ini juga mencerminkan komitmen Program Studi Farmasi FMIPA Unud dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
“Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat setempat. Para peserta berharap agar kegiatan serupa dapat diadakan kembali di masa mendatang, sehingga pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat terus dikembangkan,” tandas Dr Eka Indra Setyawan. (213)
Editor: Ngurah Dibia











