Foto: Ketua Gibran Center Provinsi Bali I Ketut Oka Mantara (tengah), Bendahara Komang Adi Wiasa Putra (kiri), dan Divisi Hukum dan Advokasi Made Rasma saat jumpa pers di Denpasar, Selasa (26/12/2023). (Sumber: BB/Ngurah Dibia)
Denpasar | barometerbali – Guna memenangkan paket capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka (Prabowo – Gibran) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang, telah terbentuk Gibran Center Provinsi Bali dikomandani Ketut Oka Mantara.
“Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gibran Center telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) No.103/DPW/GC/XI/2023 tentang Pengangkatan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gibran Center Provinsi Bali Periode 2023 – 2028,” terang Oka Mantara didampingi Bendahara Komang Adi Wiasa Putra dan Divisi Hukum dan Advokasi Made Rasma saat bertemu wartawan di Denpasar, Selasa (26/12/2023).
Dengan terbentuknya Gibran Center Bali maka pihaknya akan mematangkan koordinasi dengan Tim Kampanye Daerah Bali (TKD) Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mengawal paket Capres dan Cawapres Prabowo – Gibran unggul di ajang Pilpres 2024 dan lebih memantapkan konsolidasi antar-Gibran Center yang ada di kabupaten/kota di Bali.
“Untuk pergerakan-pergerakan relawan harus mengikuti arahan dari Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran. Apapun TKD itu kita harus bantu. Sebagai relawan harus siap membantu apapun yang dibutuhkan,” tegas Oka Mantara yang juga Ketua DPW Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Provinsi Bali yang mendukung dan mengawal kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Saat ditanya alasan membentuk Gibran Center di Bali, Oka Mantara menceritakan pada awalnya ia ingin membentuk Gibran Mania, namun pada akhirnya memilih membentuk relawan Gibran Center di Pulau Dewata karena sudah dibentuk di pusat.
Gibran Center memiliki prinsip-prinsip untuk mewadahi anak-anak muda dalam memenangkan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 mendatang, selain juga untuk
“Prinsip-prinsip kita hampir sama yakni memenangkan Prabowo-Gibran, begitupun untuk mengembangkan potensi minat dan bakat anak-anak muda sehingga bisa berkontribusi untuk bangsa dan negara,” tandas Oka.
Relawan Gibran Center imbuhnya, juga memiliki arahan seusai dengan visi dan misinya yakni membantu memberikan kontribusi positif kepada bangsa dan negara. Selain itu relawan Gibran Center juga dipersiapkan untuk membantu mengawal dan melaksanakan program-program yang akan diperjuangkan Prabowo-Gibran ketika nanti sudah terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.
“Ketika Pak Prabowo-Gibran itu menang, apa yang diprogramkan dalam pemerintahannya nanti, Gibran Center siap mengawal sampai di tempat tujuan yang diharapkan,” jelas Oka yang juga kader Partai Golkar Bali ini.
Lebih lanjut Oka Mantara mengatakan untuk saat ini Gibran Center fokus pada perjuangan untuk memenangkan paslon Prabowo-Gibran. Pergerakan melalui door to door (dari pintu ke pintu) sudah dilakukan untuk mengkampanyekan paslon nomor urut 2 (dua) tersebut kepada masyarakat atau calon pemilih.
“Pergerakan kita door to door sementara. Karena kita tidak bisa membuat suatu gerakan yang massif. Artinya begitu membidik satu orang yaitu memilih Prabowo-Gibran. Bukan artian membidik 1000 orang yang memilih cuman 10 orang, percuma jadinya,” ungkap Oka.
Ditanya pendapatnya terkait penampilan Gibran Rakabuming Raka saat Debat Cawapres digelar KPU RI pada Jumat, 22 Desember 2023 lalu, Oka Mantara menuturkan bahwa apa yang ditampilkan Gibran tersebut di luar dugaan dan sanggup membungkam pihak-pihak yang meragukan dan meremehkan kemampuannya sebelumnya.
“Ini di luar dugaan kita, di luar persepsi kita karena selama ini beliau adalah diam, dalam artian sampai dibilang ayam sayur. Sesuatu yang mengejutkan juga, bukan bagi kita aja di Gibran Center, mungkin bagi masyarakat kebanyakan terkejut juga dengan pernyataan-pernyataan dari Pak Gibran itu. Gibran telah memiliki pengalaman sebagai Walikota Solo dan pastinya sudah memahami situasi ketika mengikuti acara debat seperti itu. Memang usianya masih muda tapi dia cerdas,” urainya.
Oka Mantara meyakini Gibran sebagai sosok anak muda yang akan membawa pembaharuan bagi Indonesia. Dalam artian memperbaiki yang belum baik, sementara yang sudah berjalan baik, dilanjutkan.
“Apa yang sudah ada dari Pak Jokowi kemarin, yang baik kita lanjutkan, yang belum baik kita diperbaharui. Bukan semena-mena kita harus merubah. Merubah itu perlu pondasi dulu kalau merubah. Kalau memperbaharui kan yang sudah jadi kita perbaiki. Beda antara merubah dan memperbaharui,” tutup tokoh senior asal Kabupaten Bangli itu. (213)
Editor: Ngurah Dibia
