Barometer Bali | Denpasar – Penutupan akses jalan oleh pihak manajemen Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, menuai sorotan tajam dari berbagai masyarakat Bali. Jalan tersebut diketahui telah lama digunakan oleh warga untuk beraktivitas, termasuk anak-anak sekolah dan pekerja harian.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan bahwa hal tersebut sedang di bahas oleh DPRD Bali. Meski demikian, ia meminta pihak GWK untuk membuka kembali akses jalan tersebut demi kepentingan umum.
“Saya sudah konfirmasi langsung dengan sejumlah pihak di Desa Ungasan, dan memang benar bahwa tidak ada alternatif jalan lain yang bisa digunakan warga. Oleh karena itu, saya meminta pihak GWK untuk membuka tembok itu agar masyarakat bisa kembali menggunakan jalan seperti biasa,” ujar Koster usai menghadiri Rapat Paripurna ke-5 DPRD Provinsi Bali Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026 di Ruang Rapat Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Senin (29/9/2025).
Menurutnya, walaupun jalan tersebut diklaim sebagai bagian dari aset GWK, namun fungsinya sebagai akses publik sudah berlangsung sejak lama.
“Ya, walaupun itu asetnya GWK, tapi itu kan jalan yang sudah lama digunakan masyarakat. Bukan baru kemarin dipakai,” tegasnya.
Koster menilai bahwa kepentingan masyarakat seharusnya menjadi pertimbangan utama, terutama karena akses itu berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar warga, seperti pendidikan dan pekerjaan.
“Saya kira GWK juga gak akan rugi dengan merelakan jalan itu untuk tetap difungsikan dan digunakan oleh masyarakat,” tutup Koster. (rian)
