Bertekad Abdikan Diri hingga Senjakala, Alumni Yogyakarta 1965-1980 Reuni di Sanggar Kagama
Kolase foto: Alumni Yogyakarta 1965-1980 yang tergabung dalam Keluarga Putra Bali Purantara (KPB Pura) Yogyakarta saat reuni di Sanggar Kagama, Dalung, Kuta Utara, Badung, Minggu (18/8 2024). (Sumber: barometerbali/as)
Badung | barometerbali – Menyambut 79 tahun Kemerdekaan RI, demi merawat simakrama (silaturahmi) dan pengabdian sesuai swadharma (tugas dan kewajiban) puluhan alumni Keluarga Putra Bali Purantara (KPB Pura) Yogyakarta berkumpul kembali di Sanggar Kagama, Dalung, Kuta Utara, Badung, Minggu (18/8 2024). Mereka adalah guru besar, bankir senior, para profesional yang telah purna bhakti, namun tetap bertekad tunaikan pengabdian di usia senja.
Alumni berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta angkatan 1965-1980 itu datang dari Amerika Serikat, Jakarta, Yogyakarta dan Bali.
Tampak hadir diantaranya Prof. Nyoman Wenten, PhD., Prof Dr. Made Bandem, Prof Dr. Wayan Dibia, Ir. Wayan Alit Antara, Drs. Wayan Pugeg, Ir. Intan Kirana Wianta, MSi. dan Dr. MG Sadguna, MBA.
Menurut ketua panitia, Sumantri, seratus lebih alumni dari angkatan 1965-1980 mampu dilacak, meski hanya sekitar 80 orang yang berkesempatan simakrama pada kesempatan Reuni II di tahun 2024 ini.
“Astungkara (atas anugerah Tuhan YME), semua rahayu (selamat, sehat walafiat) dan dirgayusa (panjang umur) kami tetap semangat, dan ingin sekali reuni di Yogyakarta di tahun depan,” tekadnya.
Di samping bergantian ngibing (menari berpasangan dengan penari joged bumbung) tarian joged bumbung, mereka bergembira menyumbangkan lagu dan berbagai hiburan spontan.
Peserta dihibur dengan penampilan Prof. Made Bandem, Prof. Nyoman Wenten, Prof. Wayan Dibia, bankir senior Wayan Alit Antara, Wayan Pugeg, dan MG. Sadguna dari generasi yang lebih muda.
Intan Kirana Wianta, salah satu pemrakarsa menyatakan bahwa pengalaman menimba ilmu dan hidup bersahaja di Kota Gudeg menyisakan kenangan mendalam.
“Meski terpisah lebih dari 50 tahun, astungkara kami masih ingat, saling merindukan, dan terkenang dengan aktivitas berkesenian di Asrama Saraswati Baciro, Yogyakarta”, kenangnya. Beberapa di antara kami bahkan bertemu jodoh di sana, kelakar istri perupa senior, alm. Made Wianta ini.
Meski sudah menjadi warga senior, mereka tetap peduli dan bertekad tetap mengabdi bagi masyarakat.
Sementara itu, Ketua KAGAMA Bali IGN Agung Diatmika menyampaikan dukungan dan fasilitasi bagi para alumni untuk bertemu dan beraktivitas bersama di Sanggar Kagama.
“Kami menyambut para alumni dari berbagai perguruan dan angkatan berkegiatan disini, agar kita tetap guyub (akrab bersatu), rukun dan migunani (bermanfaat),” pungkas Agung Diatmika. (213)
Editor: Ngurah Dibia