Friday, 26-07-2024
Pemerintahan

Walikota Jaya Negara Hadiri Upacara Melaspas di Pura Pasek Wangaya

Foto: Walikota Denpasar saat menghadiri upacara Melaspas Pura Pasek Wangaya, Sabtu (3/2/2024). (BB/hmsdps)

Denpasar | barometerbali – Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara hadiri Upacara Melaspan dan Rsi Gana di Pura Pasek Wayanga Denpasar Utara. Acara yang bertepatan pada Tumpek Wariga ini, juga dihadiri Kepala Badan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Denpasar, I.B Alit Surya Antara dan Camat Denpasar Utara I Wayan Yusswara, Sabtu (3/2/2024).

Acara mampak berjalan hikmat dengan diiringi suara gambelan dan kidung serta, Tarian Topeng Sidakarya Manggala Karya sekaligus Sekretaris Pura Pasek Wangaya Gede Yudarta mengatakan, upacara ini adalah untuk menjaga kesimbangan alam semesta beserta isinya. Hal ini juga untuk menetralisir aura negatif yang mengganggu kehidupan manusia, khususnya bagi pengempon di Pura Pasek Wangaya ini.

Sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang aman damai gemah ripah loh jinawi. Karya ini juga sebagai wujud syukur kepada sang pencipta atas anugrah yang diberikan.

Lebih lanjut Yudarta menjelaskan pembangunan Palinggih Ibu Pasek merupakan bantuan dari Pemerintah Kota Denpasar sebesar Rp 200 juta. Selain itu juga ada swadaya dari pengempon Pura dengan terkumpul sebanyak Rp 150 juta.

“Dengan bantuan dan swadaya masyarakat sehingga Pelinggih Ibu Pura Pasek Wangaya bisa direnovasi dan sekarang dilaksanakan Upacara Melaspas dan pi puput oleh Ida Pedande Gerya Mas Balun ,” ungkap Yudarta

Tambah Yudarta, untuk Pura Pasek Wangaya diempun sebanyak 111 kk terdiri dari warga Banjar Kali Unggu, Kayumas dan Banjar Ambengan.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyambut baik pelaksanaan karya ini. Hal ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat, khususnya pengepon Pura Pasek Wangaya. Sehingga sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya krama menjadikan ini sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

Dengan pelaksanaan karya ini diharapkan dapat meningkatkan sradha bhakti sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana.

“Malalui upacara diharapkan masyarakat maupun pengempon diberikan kesejahteraan dan kerahayuan sesuai dengan sepirit Vasudhaiva Kutumbakam bahwa kita semua bersaudara,” ujar Jaya Negara. (BB/212)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button