Tinjau Selemadeg Timur, Wabup Edi Serap Aspirasi Petani dan Berikan Solusi Masalah Irigasi
Tabanan | barometerbali – Sebagai wujud kepedulian pada sektor pertanian dan seni budaya, Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan SE, bersama rombongan meninjau langsung kawasan pertanian dan irigasi (pengairan) diselingi atraksi melukis di tengah hamparan sawah bersama kalangan perupa di Subak Kelepud Desa Dalang, Kecamatan Selemadeg Timur (Seltim), Kabupaten Tabanan, Jumat (03/09/2021).
Wabup Edi mengunjungi lokasi dengan menggunakan motor bersama Club V16 dan langsung disambut oleh BAC (Bantas Art Community) di lokasi acara. Turut mendampingi dalam kegiatan tersebut juga Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Ferry Adianto SIP, Camat Seltim, Kadis Pertanian, anggota BAC, Club Motor V16 serta OPD terkait.
Sebelumnya Wabup Edi juga meninjau sumber air yang berada di Desa Gunung Salak yang selanjutnya direncanakan untuk mengairi Subak Aseman yang selama ini kesulitan air irigasi sawah karena mengandalkan air tadah hujan. Dalam kunjungannya, poin-poin penting dikedepankan oleh Wabup Edi, terutama tentang pengairan irigasi dengan menggunakan pompa hydram yang bisa dimanfaatkan para petani untuk mengairi ladang pertanian. Hal ini tentunya selaras dengan identitas kabupaten Tabanan sebagai “Lumbungnya Berasnya Bali”, mengingat hamparan luas pertanian di kawasan Selemadeg, masih menjadi mata pencaharian utama di Desa Dalang sembari ikut melukis di atas kanvas bersama seniman Bantas Art Community (BAC).
“Tadi kita meninjau dan turun langsung, melihat pertanian yang ada di Tabanan, khususnya Seltim. Tujuannya ke depan bersama Bapak Bupati, kita akan prioritaskan dan galangkan terus bidang pertanian. Dengan melihat langsung kondisi pertanian secara luas, kita bisa tahu apa saja permasalahan yang ada di Tabanan ini,” jelas Wabup Edi saat diwawancarai di lokasi.
Kondisi sawah tadah hujan menurutnya menjadi ciri khas di pertanian Seltim. “Kita carikan solusi, untuk tanah pertanian jenis tadah hujan, supaya bisa subur meskipun di musim kemarau, salah satu caranya dengan membuat pompa hydram,” lanjutnya.
Terdapat kurang lebih 1000 hektar luas lahan pertanian di Seltim adalah sawah tadah hujan, namun sebanyak 220 hektar sudah dapat teratasi dengan menemukan dan mengangkat titik air untuk irigasi di masing-masing wilayah. Pemkab Tabanan secara berkelanjutan akan mengupayakan dan merancang pengairan hingga 700 hektar sisanya bisa segera teratasi dengan pengadaan pompa hydram tersebut, termasuk penggunaan air untuk air minum warga.
Termasuk dalam wilayah dengan sumber air yang melimpah, lebih lanjut, Wabup Edi bersama Pemkab Tabanan akan terus meninjau dan menfasilitasi masyarakat untuk tergerak memberdayakan pertanian, sehingga kedepannya konsep Tabanan sebagai “Lumbungnya Bali”, tidak hanya sekedar menjadi wacana, dan pertanian di Bali bisa benar-benar membawa manfaat langsung untuk masyarakat.
Di sela-sela kegiatan, Wabup Edi berdialog menyerap aspirasi dan masalah yang mereka hadapi sekaligus memberikan solusinya dengan petani yang sedang nandur (menanam bibit padi-red) didampingi Kadis Pertanian. Persoalan yang berhasil diserap diantaranya terkait pupuk, sumber air, jebolnya saluran irigasi dan minimnya penyuluh pertanian.
Wabup berharap nantinya bisa sama-sama memberikan penyuluhan dan mengedukasi para petani, tentang bagaimana cara memanfaatkan perairan, konsep bertani yang baik, pemupukan kimia yang mesti dinolkan diganti dengan memanfaatkan pupuk organik serta keseimbangan produksi bibit dan pemupukan. “Tujuannya, agar Tabanan ini bisa selalu melestarikan pertanian, lalu melestarikan alamnya, dan masyarakat bisa terus kita edukasi khususnya para petani untuk sadar bahwa bertani merupakan hal luar biasa, sehingga bisa menjadi penguat perekonomian keluarga, desa dan kabupaten Tabanan,” tandasnya.
Seusai melakukan kegiatan di Subak Kelepud, Wabup Edi melanjutkan perjalanan menuju Tukad Yeh Mataan di wilayah perbatasan Desa Tegalmengkeb dan Desa Beraban Seltim. Di sana ia meninjau sumber mata air dan menampung permasalahan yang dihadapi dan mencarikan solusi para petani subak Gebang Gading Atas dan Gebang Gading Bawah.
“Kami menjelaskan kepada anggota subak dan petani tentang manfaat dari pompa hydram apabila bisa kita wujudkan nanti,” imbuhnya.
“Kami kemudian langsung berbicara kepada tokoh subak dan duduk bersama di Pantai Klecung membicarakan langkah penyelesaian selanjutnya,” pungkas Wabup Edi. (BB/504)