Dosen ISI Denpasar Raih Gelar Doktor Linguistik di FIB Unud
Caption: Program Studi Linguistik Program Doktor, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana menyelenggarakan Promosi Doktor Putu Agus Bratayadnya (Foto: Hms/Unud)
Denpasar | barometerbali – Program Studi Linguistik Program Doktor, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (FUB Unud) kembali menyelenggarakan Promosi Doktor dengan Promovendus Putu Agus Bratayadnya, secara hybrid di ruang Dr. Ir. Soekarno, Gedung Poerbatjaraka, FIB Unud, pada Jumat (8/7/2022)
Dikutip dari laman unud.ac.id disebutkan promovendus adalah dosen Institut Seni Indonesia, Denpasar. Ujian terbuka dipimpin oleh Dekan FIB Unud sekaligus sebagai kopromotor II, Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum, serta didampingi oleh Promotor, Prof. Dr. I Nyoman Suparwa, M.Hum. serta Kopromotor, Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Putra Yadnya, M.A.
Dalam ujian terbuka, Putu Agus Bratayadnya berhasil mempertahankan disertasi dengan judul “Fitur Suprasegmental dalam Film Sherlock The Empty Hearse: Kajian Terjemahan Subtitle dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia”.
Setelah melalui tahapan ujian terbuka, Putu Agus Bratayadnya dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan dan merupakan Doktor ke-168 di FIB Unud dan Doktor ke-208 di Program Studi Linguistik Program Doktor.
Tim Penguji terdiri atas Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A., Prof. Dr. I Nyoman Suparwa, M.Hum., Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Putra Yadnya, M.A., Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum., Prof. Dr. Dra. Ida Ayu Made Puspani, M.Hum., Dr. Ni Made Dhanawaty, M.S., Dr. A.A. Putu Putra, M.Hum., Dr. Ni Ketut Dewi Yulianti, S.S., M.Hum.
Fitur Suprasegmental dalam Film “Sherlock The Empty Hearse”
Dalam disertasinya, Agus Bratayadnya mengungkapkan bahwa fitur intonasi mendominasi fitur suprasegmental yang diterjemahkan pada terjemahan subtitle, sedangkan elemen pembentuk semiotika berperan membantu menerjemahkan fitur-fitur suprasegmental. Di sisi lain, fitur-fitur suprasegmental memengaruhi kualitas hasil terjemahan fitur-fitur suprasegmental.
Dalam penelitian ini juga mengungkapkan bahwa penggunaan sarana alternatif berupa emoji mempermudah menerjemahkan emosi yang terkandung pada fitur- fitur suprasegmental. Dengan demikian, hasil terjemahan subtitle menjadi lebih baik lagi bahkan berkualitas bagus.
Temuan Penelitian
Dalam disertasinya, Putu Agus Bratayadnya mengemukakan bahwa dari 17 adegan film yang dijadikan sumber data, ditemukan 26 fitur-fitur suprasegmental yang diterjemahkan dari bahasa sumber ke bahasa target dengan fitur intonasi (intonation) sebanyak 21 fitur, dua fitur durasi (length), dua fitur penekanan (stress) dan satu fitur nada (tone). Penelitian ini juga menemukan sembilan dari 17 adegan film di dalamnya terdapat elemen semiotika yang berperan dalam membantu menerjemahkan fitur-fitur suprasegmental.
Selanjutnya, penelitian ini juga menemukan penemuan bahwa hasil kualitas terjemahan subtitle ini belum maksimal dengan hanya mendapatkan nilai 2,3 dari total nilai 3.0. Novelty dari penelitian disertasi ini, yaitu ditemukannya faktor terbaru berupa faktor suprasegmental yang memengaruhi kualitas hasil terjemahan subtitle, yang sebelumnya hanya faktor verbal dan nonverbal saja.
Makna Disertasi
Prof. Dr. I Nyoman Suparwa selaku promotor menyampaikan bahwa hasil penelitian atau disertasi promovendus merupakan hal baru dalam penelitian linguistik karena memadukan ilmu linguistik prosodi dengan teori terjemahan. Kajian dalam penelitian disertasi Agus Bratayadnya juga menggunakan teknologi Speech Analyzer sehingga menggunakan teknologi terkini di bidang penelitian bahasa.
Di akhir penyampaiannya, Prof. Dr. I Nyoman Suparwa, M.Hum., selaku promotor juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Ida Bagus Putra Yadnya, M.A. dan Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum. selaku kopromotor, para dosen penguji, serta seluruh dosen pengajar yang telah membimbing promovendus selama menempuh pendidikan di Program Studi Linguistik Program Doktor sehingga dapat meraih gelar akademik tertinggi. (BB/501)
Sumber: http://unud.ac.id